Alkisah , ada seorang laki-laki yang merasa rambutnya sudah mulai
panjang. Dia ingin sekali mencukur rambutnya untuk dibuat lebih rapi
dari sebelumnya. Akhirnya, dia pergi ke tukang cukur yang cukup terkenal
di kampungnya yang letaknya tak jauh dari pasar. Sesampai disana sudah
banyak orang mengantri untuk dirapikan pula rambut-rambut mereka. Dan
sekarang tibalah giliran lelaki itu. Dengan cekatan si tukang cukur yang
sudah ahli itu mengambil gunting cukur dan siap memangkas rambut sang
lelaki. Tangan-tangannya yang sudah terampil pun dengan cekatan
merapikan rambut-rambut si lelaki yang sudah memanjang dan menjalar
hampir menyentuh bahu si lelaki. Saat terjadi adegan tukang cukur yang
menggerakkan kesana kemari tangannya di kepala si lelaki dan lelaki yang
tengah duduk sambil terkantuk-kantuk karena keenakan dicukur tiba-tiba
tukang cukur membuka suara dan memulai pembicaraan untuk membuat suasana
menjadi lebih akrab.
"Saya rasa Tuhan itu tidak ada." kata tukang cukur memulai pembicaraan.
"Mengapa demikian ?" tanya lelaki itu.
"Karena
kalau Tuhan itu benar-benar ada di dunia ini tidak akan ada lagi yang
namanya kemiskinan , kesengsaraan , kejahatan serta ketidakadilan !"
"Coba
kau lihat diluar sana masih banyak orang-orang miskin , orang-orang
hidup sengsara serta kejahatan dan ketidakadilan dimana-mana !" lanjut
tukang cukur. Si lelaki hanya terdiam dan terus mendengarkan tukang
cukur yang berbicara.
"Dimana Tuhan ? Dan mengapa masih banyak hal
itu terjadi pada manusia ? Dan benar saya rasa Tuhan tidak ada." ucap
tukang cukur lagi. Selesai tukang cukur berbicara maka selesai pula
cukuran rambut si lelaki dan kini rambutnya sudah terlihat rapi dan
pendek dari sebelumnya. Lelaki itu pun segera mengeluarkan uang dan
diberikan kepada tukang cukur untuk ongkos cukuran rambutnya setelah itu
dia pergi meninggalkan tukang cukur yang sendiri di kedai cukurnya. Tak
lama setelah kepergian si lelaki, lewatlah seorang lelaki lain yang
berambut gondrong dengan pakaian lusuh lewat di depan kedai.Tiba-tiba,
laki-laki yang telah selesai dicukur tadi kembali ke kedai cukur dan
berjalan masuk mendekati tukang cukur seraya barkata.
"Tukang
cukur itu tidak ada !" katanya kepada tukang cukur. Dengan spontan
tukang cukur itupun kaget , karena tidak terima kemudian tukang cukur
itu membantah pernyataan laki-laki itu.
"Tentu saja tukang cukur itu ada ! Saya itu tukang cukur !" bantahnya.
"Tidak
! Tukang cukur itu tidak ada ! Jika tukang cukur itu ada , mengapa
masih banyak orang-orang yang berambut panjang serta gondrong ?
Rambut-rambut mereka idak tertata dengan rapi seperti orang tadi, yang
barusan lewat !" jawab si lelaki.
"Kalau soal itu salah mereka
mengapa mereka tidak datang kepadaku atau tukang cukur lainnya untuk
merapikan rambut mereka !" jawab tukang cukur.
"Tepat sekali !
Sama seperti tukang cukur, Tuhan itu ada ! Banyak kemiskinan,
kesengsaraan, kejahatan serta ketidakadilan adalah salah manusia sendiri
! Tuhan ada, tetapi masih banyak manusia-manusia yang tidak datang,
beribadah kepada Tuhan untuk meminta dan berdoa kepada Tuhan dan tentu
saja Tuhan akan mengabulkan semua permintaan serta doa-doa
umatnya.Terlebih lagi tuhan itu selalu ada untuk umat-umatnya!" kata si
lelaki kemudian dia pergi meninggalkan tukang cukur. Mendengar
pernyataan si lelaki, tukang cukur itu hanya berdiri diam mematung dan
terbengong di tempatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar